28 Mei 2020

Ibu dan Putranya yang BERJUBAH - Kisah Hidup Calon Imam



Menjadi imam adalah karunia cuma-cuma dari Tuhan. Tak seorangpun dapat mengatakan pada-Nya siapa yang dipanggil maupun yang tidak. 

Pada prinsipnya pintu seminari terbuka bagi siapa saja yang merasa terpanggil. Tidak ada diskriminasi atau seleksi yang sewenang-

wenang. Imamat adalah perutusan gereja; dengan demikian sesuatu yang berhubungan dengan Gereja haruslah “mengikat dan melepas” 

(bdk.Mat 18:18). Tak seorangpun yang mengetuk pintu seminaris memerlukan suatu panggilan. Kita diwajibkan untuk menjalankan 

penglihatan tersebut yakni melihat dengan mata iman panggilan Allah. kisah hidup calon imam

Secara esensial, keseluruhan periode pembentukan adalah periode ketajaman. Discernment memegang peranan dalam pembentukan dan 

kepentingan calon/seminaris itu sendiri. Hal ini benar-benar istimewa pada awalnya. Sebelum masuk ke seminari, penting bagi mereka 

untuk menganalisis dengan hati-hati apa yang menjadi panggilan hidupnya. Adalah penting untuk mengetahui sedari awal tentang 

discernment panggilan yang menipu terutama mengenai pemilihan calon yang layak untuk masuk ke seminari. Dalam hal ini tak ada rasa 

kagum baginya bila ia masuk ke seminari hanya mengandalkan tanda-tanda yang jelas yang menunjukkan bahwa ia terpanggil. Hal ini 

menjadi tidak adil dengan membawa sikap yang dangkal terhadap proses masuk ke seminari, jika pada akhirnya mengatakan pada calon 

seminaris bahwa seminari bukanlah tempat baginya. Ada satu pengalaman, menghambat seseorang masuk ke seminari ini berarti mendukung 

karirnya sebagai awam, merupakan hal yang sangat merusak. kisah hidup calon imam

Peduli pada calon lain adalah alasan yang lain untuk mencermati ketajaman panggilan tersebut. Seminaris yang merasa tidak pada 

tempatnya dan tidak teridentifikasi oleh panggilan imamatnya dapat menjadi unsur negatif di dalam kehidupan seminari. Secara 

signifikan jumlah yang bersikap diam atau seminaris yang bersikap ragu atau siapapun yang kurang atau tidak memiliki kualitas yang 

dibutuhkan, membuat lingkungan perkembangan positif seminaris pada umumnya terganggu.

Buku ini berisi cerita-cerita pendek mengenai kisah dan perjalanan hidup seorang calon imam. Kisah penuh inspiratif bagi para muda-

mudi yang ingin menjadi seorang biarawan atau biarawati.

Penyusun           : Fr. Benediktus Yogie Wandono, SCJ
Penerbit              : Chivita Books
Tahun Terbit     : 2017
Ukuran               : 13 x 19 cm
Halaman             : 108 hal
Jilid                     : Bending

PEMBELIAN GRATIS ONGKIR KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar